Postingan

urgensi, tujuan, metodologi, dan objek secara jelas dalam Abstrak Lagu Payung Teduh "Mari Bercerita"

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi urgensi lagu Payung Teduh - Mari Bercerita dan mengungkap makna yang terkandung di dalamnya. Objek yang dikaji adalah lirik lagu dan aransemen musik yang digunakan dalam lagu ini. Tentang penelitian dalam musik seperti analisis lirik, pengaruh lagu terhadap emosi, dan studi gaya musik. Penelitian dapat dilakukan untuk memahami lebih dalam tentang karya musik dan budaya yang terkait dengan lagu tersebut. Lagu Payung Teduh yang berjudul "Mari Bercerita" merupakan lagu yang menceritakan tentang orang-orang yang kurang beruntung dalam hal materi namun justru memiliki kebahagiaan sederhana dalam kehidupannya. Lagu ini juga mengajak pendengarnya untuk lebih peduli dan memahami nasib orang-orang seperti itu. Dalam segi musikalitas, lagu ini memiliki tempo yang lambat dan cenderung melankolis. Suara vokal dari Is dan instrument yang dimainkan juga memberikan nuansa yang lembut dan menenangkan. Hal ini cocok dengan tema lagu yang mengajak

Tugas 2 : Analisis sidang "Inovasi Bentuk Figur Kayon Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta".

 Melalui unggahan video dari kanal Youtube ISI Surakarta Official "Live Pascasarjana ISI Surakarta Ujian Terbuka Promosi Doktor Pandu Pramudita" yang membahas tentang Inovasi Bentuk Figur kayon Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta. Kesenian wayang kulit tidak hanya memiliki nilai adi luhung pada aspek pertunjukkan dan sastra, tetapi juga pada aspek bentuk (Pandu Pramudita). Seiring perkembangan zaman bentuk figur kayon mengalami perubahan dan muncul beragam bentuk, awal kemunculan bentuk figur kayon pada tahun 1522M/1443S "Geni Dadi Sucining Jagat" yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga, kemudian muncul figur Kayon terbaru yang diciptakan Sri Susuhunan Paku Buwono II dengan sengakalan memet "Gapura Lima Retuning Bumi" pada tahun 1659S/1739M kemudian figur kayon mengalami perubahan dengan isian sakembaran harimau dan banteng, oleh Koleksi NMVW pada tahun 1896M. Inovasi figur kayon tampak pada keragaman bentuk figur kayon yang dilihat dari aspek bidan dan isiannya

Gitar penuang rasa

Gambar
 Saya akan menjelaskan kajian tentang objek yang ada di sekitar saya, menggunakan Semiotika; Semantik, Sintaksis, dan Pragmatik. Saya memilih gitar penuang rasa, untuk saya jadikan objek ke dalam kajian ini. Saya memilih objek ini karena ini merupakan hadiah ulang tahun saya yang paling berkesan. ini adalah hadiah yang saya sangat suka, karena gitar ini saya bisa mengekspresikan emosi saya menjadi sebuah bait demi bait yang akhirnya menjadi sebuah lagu buatan saya sendiri. Gitar ini biasanya digunakan sebagai sarana untuk merefleksikan peristiwa yang telah terjadi, memproses perasaan, dan mengungkapkan pikiran dalam bentuk lirik dan nada. Gitar ini dapat dijelaskan dan dideskripsikan menggunakan empat cabang utama linguistik, yaitu semiotika, semantik, sintaksis, dan pragmatik sebagai berikut: Semiotika: Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tanda-tanda dan makna yang terkandung di dalamnya. Dalam konteks gitar penuang rasa, gitar penuang rasa dapat dipandang sebagai sebuah tanda. Dal